TUGAS
ILMU KOMUNIKASI
1. Gambarkan
skema komunikasi pendidikan yang anda ketahui. Dan jelaskan!
Jawab :
a.
Media
Pembelajaran
(Metode
Pembelajaran)
|
Siswa
(komunikan)
|
Umpan Balik
|
Respon
|
STIMULUS
|
PESAN
|
Guru
(Komunikator)
|
Materi
pembelajaran
|
b. Penjelasan
Dari skema diatas dapat
dilihat bahwa skema diatas menjelaskan tentang skema komunikasi dalam kegiatan
belajar mengajar di dalam kelas antara guru dengan murid. Dari skema diatas
dapat dijelaskan bahwa kegiatan komunikasi
pertama diawali dari stimulus yang diberikan oleh seorag guru. Dimana guru
disini berperan sebagai komunikator untuk menyampaikan pesan berupa materi
pembelajaran. Sehingga bentuk stimulus yang diberikan berupa materi yang
berhubungan dengan kegitan pembelajaran. Kemudian dalam penyampaian materi
disini sudah pasti menggunakan beberapa media. Dan media yang digunakan dalam
jenis komunikasi seperti ini berupa metode pembelajaran dan beberapa media
pendukung lainnya berupa LCD ataupun hanya sekedar papan tulis. Kemudian yang
menjadi komunikan adalah siswa. Sehingga dengan penggunaan metode pembelajaran
sebagai media diharapkan siswa sebagai komunikan mampu memberikan respon dan
feed back yang baik kepada guru (pihak komunikator). Feed back yang diberikan
berupa nilai ataupun tanggapan berupa pertanyaan ketidakpahaman atau yang
lainnya. Jadi, komunikasi diatas termasuk komunikasi pendidikan.
2. Sebutkan
hal-hal yang harus dipersiapkan ketika rapa, mulai dari persiapan sampai hasil
akhir!
Jawab :
a.
Persiapan
Rapat
1.
Persiapan
Ruangan Rapat
Hal yang harus dipersiapkan oleh penyelenggara rapat adalah ruangan di
mana rapat akan diselenggarakan. Untuk rapat resmi biasanya diselenggarakan di
ruang khusus yaitu operation room atau
conference room. Bila rapat akan
berlangsung di hotel atau gedung pertemuan. Sehari sebelum rapat diadakan,
sekretaris perlu mengadakan general check
agar segala sesuatunya telah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.
Adapun yang harus diperhatikan dalam pengaturan ruang rapat adalah :
1.
Cahaya
penerangan
2.
Ventilasi
udara
3.
Pengaturan
tempat duduk
2.
Persiapan
Administrasi
Yang perlu dipersiapkan untuk administrasi,
antara lain :
1.
Membuat
surat undangan
2.
Menyusun
acara dan daftar hadir peserta
3.
Mempersiapkan
materi rapat
4.
Perlengkapan
rapat
5.
Membuat
catatan rapat
6.
Membagikan
hasil rapat
7.
Mengadakan
tindak lanjut
3.
Mempersiapkan
bahan/materi rapat dan peralatan rapat
Materi – materi rapat yang perlu dipersiapkan
misalnya bisa berupa :
1.
Hasil
rapat yang lalu
2.
Hasil
kertas kerja para peserta yang akan dibahas
3.
Peraturan
perundangan yang diperlukan
4.
Papan
tulis
5.
Flip
chart
6.
Overhead
projector
7.
Pengeras
suara
8.
Tape
recorder
9.
Map
atau tas untuk bahan – bahan rapat
10. Camera, handycam
11. Alat tulis menulis
4.
Persiapan
akomodasi dan konsumsi
Adakalanya suatu
rapat belangsung beberapa hari. Pihak panitia penyelenggara harus mempersiapkan
akomodasi atau penginapan yang nyaman dan aman serta sesuai dengan kedudukan
atau jabatan peserta rapat. Untuk akomodasi dapat ditempatkan di hotel, asrama,
mess, dan lain-lainlengkap denga pelayanan makan dan cuci.
Rapat yang
diselenggarakan hanya beberapa jam perlu disediakan konsumsi berupa makanan
ringan (kudapan) dan air. Apalagi kalau pelaksanaan rapat berlangsung melewati
jam makan, maka pihak penyelenggara rapat harus menyediakan makanan berat.
5.
Kesehatan
dan keamanan
Pelayanan
kesehatan perlu juga disediakan untuk menjaga kemungkinan ada peserta rapat
yang jatuh sakit. Petugas kesehatan seperti juru rawat atau dokter lebih bagus
kalau sudah tersedia. Untuk menjaga keamanan jalannya rapat diperlukan
pengamanan seperti satpam, pihak keamanan lain.
6.
Penyusunan
proposal
Rencana kegiatan,
program kerja ayau usulan kegiatan yang dituangkan dalam bentuk tulisan disebut
proposal. Proposal atau usulan kegiatan ini dibuat bila seseorang, sekelompok
orang, organisasi, perusahaan atau dinas akan mengadakan suatu kegiatan yang
akan melibatkan banyak orang.
Adapun cara
penyusunan proposal yaitu sebagai berikut :
1.
Kata
pengantar, isinya mengemukakan intisari proposal, antara lain berisi alasan dibuatnya
proposal.
2.
Pendahuluan,
berisi dasar pemikiran diadakan kegiatan kegiatan, maksud dan tujuan kegiatan
secara singkat
3.
Maksud
dan tujuan kegiatan secara jelas
4.
Jenis
kegiatan
5.
Rencana
kerja, berisi jadwal kegiatan, target yang ingin dicapai
6.
Lokasi
atau tempat kegiatan
7.
Waktu
kegiatan
8.
Orang
–orang yang terlibat kegiatan atau panitia pelaksana kegiatan
9.
Dana,
dituliskan secara terperinci dana/biaya untuk pengeluaran dan pemasukan
10. Harapan, ditulis dalam bagian kalimat penutup
11. Lampiran- lampiran, misalnya daftar panitia,
foto/denah yang berkaitan, dll.
b. Pelaksanaan Rapat
Dalam pelaksanaan
rapat ini, semua hal-hal yang sudah dipersiapkan sebelumnya akan di aplikasikan
dalam pelaksanaan rapat sesuai dengan agenda yang sudah ditentukan.
c.
Hasil
Rapat
Setelah persiapan
yang dilakukan, kemudian pelaksanaan rapat. Hasil akhir rapat adalah berupa
notula yang ditulis oleh seorang notulen ketika rapat. Untuk kemudian
dipublikasikan kepada seluruh peserta rapat.
3.
Jelaskan
hambatan komunikasi dalam organisasi sekolah!
Jawab :
Di dalam komunikasi selalu
ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya proses komunikasi.
Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat diterima dan
dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver.
Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif yaitu adalah (1992,p.10-11) :
Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif yaitu adalah (1992,p.10-11) :
1.
Status effect
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap
manusia.Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk
dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak
dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.
2.
Semantic Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan
komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada
komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus benar-benar
memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan
dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau
penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah
komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah
penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai
menjadi keledai dan lain-lain.
3.
Perceptual distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan
cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta
cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi
terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan
yang lainnya.
4.
Cultural Differences
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan,
agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku,
ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki
arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa
Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut
suatu jenis makanan berupa sup.
5.
Physical Distractions
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik
terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang
atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.
6.
Poor choice of communication channels
Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang
dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari
misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan
muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada
surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.
7.
No Feed back
Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan
kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka
yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang
manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam
penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon
dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang manajer.
8.
Tingkat
Hirarki
Apabila
suatu organisasi tumbuh, strukturnya berkembang akan menimbulkan berbagai
masalah komunikasi. Karena berita harus melalui tingkatan (jenjang) tambahan,
yang memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai tempat tujuan dan cendrung
menjadi berkurang ketepatannya. Berita yang mengalir keatas atau ke bawah
tingkatan-tingkatan organisasi akan melalui beberapa “filter” dengan persepsi,
motif, kebutuhan, dan hubungan sendiri. Setiap tingkatan dalam rantai
komunikasi dapat menambah, mengurangi, merubah, atau sama sekali berbeda dengan
berita aslinya.
9.
Wewenang
manajerial
Tanpa
wewenang untuk membuat keputusan tidak mungkin manajer dapat mencapai tujuan
dengan efektif. Tetapi dilain pihak, pada kenyataannya bahwa seseorang yang
mengendalikan orang lain juga menimbulkan hambatan-hambatan terhadap
komunikasi. Banyak atasan merasa bahwa mereka tidak dapat sepenuhnya menerima
berbagai masalah, kondisi, atau hasil yang dapat membuat mereka tampak lemah.
Sebaliknya, banyak bawahan menghindari situasi dimana mereka dalam kedudukan
yang tidak menguntungkan. Sebagai hasilnya ada kesenjangan “leveling” antara
atasan dan bawahan.
10. Spesialisasi
Spesialisasi
dapat menciptakan masalah-masalah komunikasi, dimana cendrung memisahkan
orang-orang, bahkan bila mereka bekerja saling berdekatan. Manajer juga perlu
memperhatikan hambatan-hambatan komunikasi organisasi antar pribadi, seperti
persepsi selektif, status atau kedudukan komunikator, keadaan membela diri,
pendengaran lemah, ketidaktepatan penggunaan bahasa (Handoko, 1998). Oleh
karena itu, hambatan-hamabtan dalam organisasi perlu diminimalkan atau
dihilangkan agar tujuan organisasi dapat tercapai.